You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Serayu Karanganyar
Desa Serayu Karanganyar

Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah

Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Desa Serayukaranganyar Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah Kunjungi akun media sosial kami di Instagram @pemdessekar dan Facebook Pemdes Serayukaranganyar

Sejarah Desa Serayukaranganyar

Admin 07 Agustus 2024 Dibaca 33 Kali

Desa Serayukaranganyar merupakan salah satu desa di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan desa Serayularangan. Awal terbentuknya Desa Serayukaranganyar berawal dari pemecahan wilayah di Desa Serayularangan. Dahulu wilayah Desa Serayularangan sangat subur, memiliki air yang melimpah dan padat penduduk. Hal ini karena di wilayah tersebut terdapat dua mata air yang sangat jernih dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga di desa tersebut. Dua mata air tersebut adalah Tuk Lanang dan Tuk Dandang. Adanya dua mata air tersebut tidak terlepas dari adanya tokoh-tokoh yang lebih dahulu ada di wilayah tersebut. Tokoh yang terkenal adalah Raden Darmakesuma, Kanjeng Putri Erawati, Mbah Sabdaita, Mbah Nalaita dan Mbah Timbul Tulen. Kerukunan terus terjalin antar warga, hingga pada suatu hari terdapat adanya kecemburuan dari suatu desa di luar Serayularangan. Hal tersebut menyebabkan Raden Darmakesuma mengutus Mbah Sabdaita sebagai pemimpin dalam mengatasi konflik tersebut. Hal ini didasari karena Raden Darmakesuma meyakini kemampuan yang dimiliki oleh Mbah Sabdaita. Akhirnya konflik dapat diatasi dan warga Desa Serayularangan kembali tentram dan damai seperti semula.

Sebagai balas jasa kepada Mbah Sabdaita, Raden Darmakesuma memberikan wilayah untuk dibabat dan dijadikan desa baru. Kemudian Mbah Sabdaita bersama Mbah Nalaita, Mbah Timbul Tulen dan pengikutnya membabat wilayah yang diberikan oleh Raden Darmakesuma dan kemudian diberi nama Desa Serayukaranganyar. Sebagai awal pembukaan desa baru, dilakukan peletakan batu pertama di sekitar jembatan Tanjlig sebagai awal dibukanya Desa Serayukaranganyar. Berawal dari pembukaan Desa Serayukaranganyar tersebut akhirnya Mbah Sabdaita dijuluki Bima Kunting. Bima artinya kuat dan kunting artinya kecil. Akhirnya Mbah Sabdaita menjalani hidupnya sampai akhir di Desa Serayukaranganyar dan dimakamkan di Desa Serayukaranganyar dengan nama Bima Kunting. Terdapat salah satu peninggalan yang menjadi saksi dari perjuangan babat desa yang dilakukan oleh Mbah Sabdaita, yaitu Watu Lumpang. Peninggalan tersebut berupa petilasan watu lumpang yang akhirnya menjadi salah satu Cagar Budaya di Purbalingga. Cagar Budaya tersebut berada di dusun dua Desa Serayukaranganyar yang masih dirawat dan dijaga kesakralannya.

 

Kisah Lengkap dari pembentukan Desa Serayukaranganyar dapat diakses di dokumen terlampir.

     

Dokumen Lampiran

1725769563733826.pdf
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image